Sabtu, 14 September 2013


BEI tegaskan peningkatan investor tahan gejolak

Jumat, 13 September 2013 19:51 WIB | 1567 Views
Friderica Widyasari Dewi (ANTARA/Rosa Panggabean)
Gejolak pasar saham yang sempat terjadi masalahnya hanya satu, yakni jumlah investor. Kalau investor domestik lebih banyak dibandingkan asing maka volatilitas di pasar saham tidak akan seperti beberapa hari lalu,"
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia mengharapkan jumlah investor saham di dalam negeri terus meningkat sehingga dapat menahan gejolak krisis ekonomi.

"Gejolak pasar saham yang sempat terjadi masalahnya hanya satu, yakni jumlah investor. Kalau investor domestik lebih banyak dibandingkan asing maka volatilitas di pasar saham tidak akan seperti beberapa hari lalu," ujar Direktur Pengembangan BEI Friderica Widyasari Dewi dalam seminar "Capital Market Ekonomi Outlook 2013 dan CSA Forum" di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dengan investor domestik yang besar maka pasar saham di dalam negeri akan lebih kuat sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak stabil.

Dalam kesempatan itu, Friderica juga mengatakan forum Certified Securities Analyst (CSA) diharapkan dapat mendorong pertumbuhan jumlah investor khususnya ritel, sehingga dapat meramaikan indutri Pasar Modal di Tanah Air.

Ia menambahkan melalui CSA itu juga diharapkan dapat melahirkan analis-analis yang memiliki standar pasar modal Indonesia sehingga investor saham di dalam negeri terutama ritel dapat lebih mudah mendapatkan informasi pasar keuangan.

"Investor sangat butuh informasi dari analis-analis, apalagi yang memiliki lisensi," ucapnya.

Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (ASEI), Haryajid Ramelan menambahkan CSA merupakan program pendidikan sertifikasi profesi bagi praktisi analis efek berkualitas, komprehensif, berbobot dan bergengsi baik dari segi materi kurikulum, studi kasus serta kualifikasi tenaga pengajar.

Menurut dia, industri keuangan dan pasar modal yang memiliki nilai transaksi besar membutuhkan informasi serta analisa yang berkualitas dan bermutu.

Ia mengatakan kehadiran analis efek mempunyai peran penting dalam memberikan konstribusi kualitas analisa yang bagus sebagai dasar permbuatan keputusan berinvestasi.

"Dengan analisa investasi yang bagus, maka investor diharapkan lebih tertarik melakukan investasi di pasar modal sehingga likuiditas pasar modal dan keuangan akan bagus," ujar dia.
(KR-ZMF/N002)
Editor: Ruslan Burhani

"Impor ponsel penyebab defisit keuangan"

Jumat, 13 September 2013 23:04 WIB | 3133 Views
Mahendra Siregar (FOTO ANTARA)
Keuangan negara kita defisit akibat nilai impor handphone dan sejenisnya mencapai 1 miliar dolar AS. Bayangkan berapa besar uang kita tersedot ke luar negeri dengan hanya membeli handphone,"
Berita Terkait
Tanjungpinang (ANTARA News) - Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar mengatakan impor telepon seluler sejak enam bulan terakhir mencapai 1 miliar dolar AS dan salah satu penyebab defisit keuangan negara.

"Keuangan negara kita defisit akibat nilai impor handphone dan sejenisnya mencapai 1 miliar dolar AS. Bayangkan berapa besar uang kita tersedot ke luar negeri dengan hanya membeli handphone," kata Mahendra Siregar, usai acara seminar Busines Gathering Indonesia Eximbank di Tanjungpinang, Kepri, Jumat.

Wamenkeu bahkan meminta masyarakat untuk menghentikan pembelian telepon seluler secara berlebihan. "Tidak usah beli handphone, cukup satu saja," ujarnya.

Mahendra juga mengatakan kondisi ekonomi global saat ini menyebabkan nilai ekspor Indonesia menurun karena harga berbagai komponen penunjang ekspor juga mengalami kenaikan.

"Saat ini masih belum bisa memprediksikan kapan kondisi ekonomi global seperti kenaikan suku bunga bank akan kembali normal lagi. Negara-negara dunia kini terpaksa menaikan nilai suku bunganya dan dampaknya semua komponen ekspor juga naik," kata Mahendra.

Mengenai Kepulauan Riau yang lebih banyak tergantung kepada produk impor, Wamenkeu menilai saatnya untuk mengurangi impor dan memaksimalkan produk dalam negeri.

"ini peluang bagi pengusaha lokal dan nasional untuk memenuhui kebutuhan masyarakat di Kepri yang ketergantungannya tinggi dengan barang impor," ujar Wamenkeu.

Seminar Business Gathering Indonesia Eximbank dengan tema "Mendorong Peningkatan Ekspor Nasional ditengah Perubahan Kekuatan Ekonomi Global" bertindak sebagai narasumber Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Aziz, anggota Komisi XI Arif Budimanta serta Managing Director Indonesia Eximbank, Isnen Sutopo.

Dalam seminar itu terdapat sejumlah keluhan dari para pelaku usaha yang menyebutkan banyaknya kontrak kerja asing di Batam.

"Pada umumnya pengusaha lokal hanya dapat subkon kedua atau ke tiga dari kontraktor asing, kami harapkan pemerintah melakukan pengawasan ini serta membantu modal usaha agar pelaku usaha lokal bisa semakin berkembang," kata anggota Kadin Batam Bidang UKM, Andi Bola.(*)
Editor: Roy marthin

masyarakat perlu konsumen keuangan


Masyarakat perlu perlindungan konsumen keuangan

Jumat, 13 September 2013 23:54 WIB | 3439 Views
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Hal ini menjadi penting karena banyaknya pelanggaran dan kejahatan terhadap masyarakat akibat rendahnya pengetahuan akan sistem keuangan,"
Berita Terkait
Padang (ANTARA News) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Muliaman D Hadad mengatakan bahwa masyarakat memerlukan edukasi dan perlindungan konsumen pada jasa keuangan.

"Hal ini menjadi penting karena banyaknya pelanggaran dan kejahatan terhadap masyarakat akibat rendahnya pengetahuan akan sistem keuangan," kata Muliaman dalam orasi ilmiahnya pada acara Peringatan Dies Natalis Universitas Andalas (Unand) di Kampus Unand Padang, Jumat.

Selain itu, edukasi dan perlindungan konsumen ini juga merupakan bagian dari amanat penting OJK sesuai dengan Undang-Undang No 21 tahun 2011 yang memiliki fungsi untuk menyejahterakan rakyat.

Dia menjelaskan, dalam melakukan amanat ini OJK membentuk sistem perlindungan konsumen keuangan yang terintegrasi dan melaksanakan edukasi serta sosialisasi yang masif dan menyeluruh.

OJK akan mengefektifkan dan memperkuat bentuk perlindungan konsumen yang selama ini masih tersebar, menjadi suatu kesatuan yang utuh bersama edukasi dan sosialisasi terhadap jasa serta konsumen keuangan.

Dalam menjalankan strategi ini OJK akan mengedepankan dua program, yakni Literasi Keuangan dan Program Layanan Konsumen Terintegrasi.

Khusus untuk pengadaan sosialisasi dan edukasi, OJK akan bekerja sama dengan berbagai instansi termasuk ke dalamnya perguruan tinggi seperti mengadakan pameran, seminar, diskusi publik dan sebagainya.

Kedepan rencananya OJK akan segera mengadakan kesepakatan bersama dengan berbagai universitas di Indonesia, tak terkecuali Unand.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa sebagai upaya untuk melakukan edukasi masyarakat tentang pengetahuan keuangan ini, OJK akan meluncurkan Cetak Biru Literasi Keuangan Nasional yang meliputi edukasi, transparansi, dan pemberdayaan konsumen.

Melalui Cetak Biru Literasi Keuangan Nasional ini dia berharap akan tumbuh pemahaman dan pengetahuan aspek keuangan masyarakat. Selain tentunya juga dapat meningkatkan keterampilan pengelolaan keuangan dan jiwa kewirausahaan.

Sementara untuk Sistem Pelayanan Keuangan Konsumen Terintegrasi nantinya bermanfaat bagi masyarakat dalam penyediaan informasi berbasis teknologi yang mudah dan akurat.

Nantinya kata dia, OJK akan membuka layanan pengaduan masyarakat tentang pengelolaan keuangan.

Selain dua upaya tersebut, terdapat empat program pendukung lainnya yakni Harmonisasi Regulasi Perlindungan Konsumen, Market Intelijen, Penyelesaian Sengketa dan Pembelaan Hukum serta Aliansi Strategis dengan Lembaga lainnya, ujar dia.

"Masyarakat sudah harus memiliki pengetahuan akan sistem keuangan Indonesia terutama di tengah persoalan ekonomi yang melanda saat ini," kata Muliaman.
(KR-IWY/S025)

rupiah melemah

Kenaikan BI Rate Belum Mampu Kuatkan Rupiah

Jum'at, 13 September 2013 08:27 wib
Rizkie Fauzian - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Okezone) Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA -  Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih melanjutkan pelemahannya. Rupiah diperkirakan bergerak di level Rp11.465-Rp11.517 per USD menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI).

"Meski demikian pergerakan Rupiah masih berada di bawah target resisten kami di level Rp11.421," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyamabada di Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Menurutnya, laju Rupiah kontradiktif dengan kenaikan BI rate. Meski BI rate naik, namun tidak banyak berpengaruh pada laju Rupiah yang masih mengalami tekanan.

"Meski tertekan, namun tidak sedalam sehari sebelumnya. Imbas kenaikan BI rate sepertinya hanya berimbas positif pada pasar saham dibandingkan Rupiah," jelasnya.

Padahal seharusnya Rupiah lah yang diuntungkan dengan kenaikan BI rate, karena meningkatkan rate Rupiah dibanding valas lainnya. "Di sisi lain, adanya revisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh BI menjadi 5,5-5,9 persen dari sebelumnya 5,8-6,2 persen turut berimbas negatif pada Rupiah," ujar Reza. ()

indonesia akan menjadi negara impor minyak terbesar

Indonesia akan Menjadi Negara Impor Minyak Terbesar

Sabtu, 14 September 2013 16:47 wib
Rezkiana Nisaputra - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Reuters) Ilustrasi. (Foto: Reuters)
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR-RI Edhy Prabowo menilai, Indonesia akan menjadi 100 persen negara pengimpor minyak terbesar di dunia. Pasalnya, cadangan minyak di Indonesia untuk sembilan tahun ke depan akan segera habis.

"Inikan data, cadangan minyak kita itukan tinggal sembilan tahun, begitu gak ada lagi minyak di Indonesia yang milik kita, apa lagi yang akan kita lakukan kalau bukan impor? Ya pasti impor dong, lah wong sekarang aja udah impor. Importir minyak terbesar di dunia sekarang, apalagi nanti setelah sembilan tahun, kalian bayangkan," ujar Edhy usai Diskusi Redbons bertemakan "Memilih Capres Secara Rasional" sekaligus acara launching kanal Pemilu Okezone.com,di Cheese Cake Factory, Cikini, Jakarta, Sabtu (14/9/2013).

Dia juga menegaskan, jika ini tidak segera diatasi maka ke depannya akan ada dampak pada ongkos transportasi dari mulai ongkos produksi, angkutan umum, bahkan sampai kendaraan pribadi akan mengalami kenaikan. Karena secara otomatis jika cadangan minyak habis dan melakukan impor minyak,maka akan berdampak signifikan pada harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kita jangan harap naik angkutan umum murah, jangan harap naek ojek murah, kita aja yang naik motor yang naik mobil nantinya juga akan semakin mahal," tukasnya.

Menurutnya hal tersebut bisa saja diatasi dengan cara melakukan terobosan-terobosan terkait industri minyak yang terbarukan. Misal, dengan mengembangkan produksi aren. "Jika kita punya program aren, itukan satu hektar akan menghasilkan 20 ton pertahun etanol, nah anda bisa bayangkan kalo satu hektar, nah tapi kalau 10 hektare gimana?" ucap dia.

Dia menjelaskan, aren merupakan tumbuhan yang cukup singkat dalam panennya, hanya dengan menunggu 7 tahun aren sudah bisa dipanen. Namun demikian, sampai saat ini pemerintah dinilai lalai dalam menanggapi itu, karena untuk memperbarui cadangan minyak Indonesia hal serupa perlu dilakukan.

"Jangankan kita nyari minyak baru, ngurus yang kaya gini aja gk bisa, gak perlu biaya besar lho. Aren itukan gak perlu lahan baru, arenkan bisa ditanam di sela-sela pohon. Nah 1 hektare itu cukup 130 pohon, dan 130 pohon akan menghasilkan 20 ton tiap tahun gula aren itu, dan gula aren itu bisa jadi etanol," tutupnya. (kie)